4 Jenis Investasi yang Cocok untuk Kaum Milenial

Kaum milenial dikenal sebagai generasi yang bebas dan tidak suka dikekang dengan aturan formal. Anggapan lain tentang milenial adalah kaum milenial lebih suka sesuatu yang instan dan praktis. Sehingga kerap dianggap tidak ulet dan pemalas. Padahal, anggapan itu sama sekali tidak benar. Di Indonesia, banyak juga kaum milenial yang sukses membangun investasi bisnisnya bahkan bisa sampai memberdayakan banyak orang.

Coba saja kita lihat startup-startup yang kini besar dan sukses, semua dimulai oleh mereka kaum milenial. Contohnya saja, Achmad Zaky yang sukses membangun Bukalapak. Kemudian Nadiem Makarim, yang kini menjadi Mendikbud, sukses memimpin Go-Jek sampai menjadi salah satu unicorn di Asia.

Begitu juga dengan Tokopedia, website fundraising Kitabisa.com, dan yang lainnya. Semua itu karena kerja keras, kreativitas, inovasi, dan kemampuan kaum milenial dalam memanfaatkan teknologi.

Tentu saja tidak semua milenial bergerak dalam usaha berbasis teknologi. Ada juga yang memilih membuka usaha kreatif seperti kuliner, fashion, atau menjadi Youtuber.

Nah, salah satu pintu sukses bisnis bagi kaum milenial adalah berinvestasi. Investasi bisa memberikan peluang mendapat pemasukan pasif atau passive income.

Namun, kira-kira apa investasi yang cocok untuk kaum milenial? Berikut saya akan paparkan 4 Jenis Investasi yang Cocok untuk Kaum Milenial. Semoga salah satunya ada yang cocok dengan kamu.

Investasi Peer to Peer Lending

P2P Lending (Pic: unsplash.com)

Pilihan pertama yang pas untuk kaum milenial adalah Peer to Peer Lending atau P2P Lending. Cara kerja P2P Lending sama halnya dengan pinjam meminjam uang.

Hanya saja, sasaran P2P Lending yaitu pelaku usaha kreatif atau UMKM. Investasi ini sangat menguntungkan lho. Kamu bisa mendapatkan keuntungan sampai dua kali lipat.

Peer to Peer Lending, dalam artikel Kompas.com (10/7/2019) disebutkan, bisa menjadi investasi yang menjanjikan bagi para first jobber. Dima Djani, CEO dan founder ALAMI, mengatakan bahwa mencari sumber pandapatan selain gaji sangat mungkin dilakukan kaum milenial. Salah satunya dengan berinvestasi P2P Lending.

Tentu saja, sebagai investor muda kita juga mesti memperhitungkan risikonya. Nah, untuk investasi peer to peer lending, risiko yang bisa kamu dapatkan lebih rendah dibandingkan deposito.

Selain itu, waktu pengembaliannya pun cukup singkat, yakni sekitar satu bulan. Hal lain yang membuat investasi ini menarik adalah kemudahan yang dihadirkan para penyelenggara peer to peer lending, yakni dengan memanfaatkan aplikasi ataupun website.

Investasi Menabung Emas

Nabung Emas (Pic: pixabay.com)

Di tahun 2020, salah satu investasi yang diperkirakan bakal mengalami peningkatan signifikan adalah investasi emas. Meski banyak yang menganggap investasi emas merupakan investasi yang konvensional, ternyata investasi ini cukup menjanjikan bagi kaum milenial.

Alasannya, harga emas tahan terhadap fluktuasi inflasi dan minim risiko. Harga emas juga meski perlahan, selalu merangkak naik dari tahun ke tahun. Ditambah lagi sekarang ada layanan menabung emas yang bisa memudahkan kamu memulai investasi dengan seharga emas berat 1 gram saja.

Kemudahan pun bisa kamu peroleh ketika ingin mengecek harga emas di pasaran. Yaitu dengan memanfaatkan aplikasi atau langsung cari di mesin pencarian Google. Emas termasuk logam mulia yang sangat mudah kita temukan di pasaran. Sehingga tak sulit untuk untuk kamu yang mau bergelut dalam ivestasi emas ini.

Equity Crowdfunding

Equity Crowdfunding (Pic: pixabay.com)

Selain Peer to Peer Lending dan investasi emas, equity crowdfunding juga sangat cocok buat kaum milenial. Bahkan, diperkirakan bisnis ini bakal jadi investasi yang ngetren tahun 2020. Equity crowdfunding merupakan platform yang menghimpun investor untuk membangun bisnis.

Investasi ini muncul seiring dengan bertumbuhnya bisnis financial tehcnology alias fintech yang kian populer di kalangan pegiat bisnis. Investasi equity crowdfunding bisa menjadi pilihan untuk meghimpun dana tanpa masuk bursa ataupenawaran saham perdana (IPO).

Dengan equity crowdfunding, selain bisa mendapatkan passive income, kaum milenial bisa turut membantu pegiat bisnis atau perintis yang sedang membutuhkan sutnikan dana untuk membangun dan merintis usahanya.

Tentu saja, dengan bantuan pinjaman ini akan tercipta akselerasi pencapaian bagi bisnis tersebut. Mulai dari peningkatan produksi hingga membuka ruang pemasaran yang makin besar. Sehingga, keberadaan crowdfunding ini sangat menguntungkan tidak hanya bagi investor tapi juga bagi pegiat bisnis yang mendapatkan pinjaman.

Deposito di Bank

Deposito Bank (Pic: pixabay.com)

Selain ketiga pilihan di atas, kamu juga bisa memilih menginvestasikan uangmu lewat depsito bank. Secara teknis deposito bank hampir sama dengan kita menabung di bank. Yakni dengan menyimpan sejumlah uang di bank tertentu dengan tujuan deposito.

Lalu apa yang membedakan? Bedanya dengan menabung biasa, deposito bisa memberikan kamu keuntungan. Selain itu, dalam deposito juga memiliki jangka waktu tertentu. Dengan begitu, kamu bisa menentukan kapan uang tersebut akan diambil. Misalnya satu atau tiga tahun mendatang.

Keuntungannya, kamu bisa memperoleh modal untuk masa depan. Selain itu, investasi melalui deposito ini terbilang mudah. Jadi, bagi kamu yang pemula pun pasti bisa melakukannya. Tinggal datang ke bank lalu setorkan sejumlah uang untuk deposito.

Nah, itulah ulasan 4 Jenis Investasi yang Cocok untuk Kaum Milenial. Jangan takut untuk berinvestasi. Kaum milenial punya potensi besar untuk memanfaatkan peluang berinvestasi. Selamat mencoba.