Kelebihan dan Kekurangan Alat Pembayaran Non Tunai

Uang elektronik (E-money), kartu kredit, cek dan giro merupakan beberapa contoh alat pembayaran non tunai yang tersedia saat ini. Metode pembayaran cashless belakangan memang sangat diminati seiring berkembangnya teknologi yang mendukung ke arah sistem pembayaran digital.

Namun bukan berarti sistem pembayaran tunai dengan uang kertas dan logam yang merupakan jenis uang kartal lantas ditinggalkan. Meskipun kecanggihan teknologi menawarkan sistem pembayaran yang lebih mudah dan praktis, namun kondisi geografis dan akses internet di Indonesia yang belum merata masih menjadi kendala.

Baik sistem pembayaran tunai maupun alat pembayaran non tunai, hingga saat ini masih memiliki peminatnya masing-masing. Tapi tidak dapat dimungkiri, peminat sistem pembayaran cashless lebih banyak kalangan generasi milenia akhir, generasi alpha dan generasi z.

Sebelum merasa si paling kekinian karena sudah meninggalkan metode pembayaran cash dan melabeli orang lain dengan sebutan kuno karena masih setia dengan sistem pembayaran uang tunai, simak dahulu yuk kelebihan dan kekurangan menggunakan alat pembayaran non tunai berikut ini:

Lebih Praktis dalam Bertransaksi

Membayar tagihan listrik, tagihan air, tagihan listrik, hingga membeli pulsa bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja dengan adanya instrumen pembayaran cashless. Kita tidak perlu repot-repot meluangkan waktu untuk mengantri membayar tagihan berkat kehadiran populernya transaksi menggunakan m-banking dan e-wallet. Cukup modal gadget, semua tagihan bahkan berbelanja cukup modal smartphone dan akses internet saja.

Transaksi Lebih Cepat dan Mudah

Selain tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengantri, dengan hadirnya alat pembayaran non tunai, kita tidak perlu memusingkan perihal uang kembalian. Sehingga kita bisa lebih banyak menghemat waktu dalam melakukan bermacam-macam pembayaran. Bahkan jika kita sedang traveling ke luar negeri, tidak perlu lagi repot mencari money changer untuk bertransaksi digital.

Strategi untuk Lebih Hemat

Sudah bukan rahasia umum kalau banyak penyedia e-wallet dan digital banking yang menawarkan banyak diskon, promo, hingga cashback menarik untuk nasabahnya. Di kota-kota besar sudah banyak brand hingga UMKM yang bekerjasama dengan penyedia jasa pembayaran non tunai ini. Membeli makanan, tiket kereta, tiket bioskop, hotel hingga tempat wisata jadi lebih hemat jika kamu jeli memanfaatkan promosi ini, bukan?

Lebih Cermat Mengatur Keuangan

Sistem pembayaran digital sangat mendukung perapian pencatatan uang keluar dan masuk, sehia semua history transaksi kamu tercatat rapi dala, bentum mutasi (e-statement). Kamu akan lebih mudah menelusuri histori pembayaran ataupun pemasukan, tanpa harus mencetak rekening koran ke kantor cabang bank terdekat.

Pada aplikasi e-wallet justru menawarkan fitur lebih canggih lagi yang bisa membantu kamu untuk melakukan evalusi keuangan dengan memisahkan saldo pada kantong-kantong tertentu. Bahkan memberikan peringatan jika belanjamu sudah melewati batas budget dana yang dialokasikan.

Sistem Keamanan Terjamin

Alat pembayaran non tunai membuat kita tidak perlu membawa banyak uang tunai dengan jumlah banyak, karena cukup dengan ponsel pintar semua transaksi bisa dijalankan. Sehingga uang-uang yang kamu miliki terjamin keamanannya dari tindakan pencurian.

PIN dan OTP yang melengkapi sistem non tunai sangat teruji keamanannya karena hanya pemiliknya yang bisa mengetahui, bahkan jika kamu pengguna alat pembayaran seperti kartu kedit dan hilang, kamu bisa segera memblokir aksesnya supaya dana di dalamnya tetap aman.

Di balik kecanggihan teknologi serta kemudahan bertransaksi digital, tentu saja tidak ada yang sempurna, setelah kamu menyimak kelebihannya, berikut ini beberapa kekurangan alat pembayaran non tunai yang juga sebaiknya kamu ketahui.

Membutuhkan Akses Internet Stabil

Seperti air dan minyak, kecanggihan teknologi selalu bermusuhan dengan infrastruktur yang tidak merata. Sehingga jika kamu berkomitmen beralih ke sistem cashless, kamu harus selalu memiliki akses internet yang stabil. Jika terjadi gangguan akses internet, maka bersiap saja untuk mengalami kegagalan pembayaran digital, bahkan parahnya tidak bisa bertransaksi sama sekali.

Tidak Direkomendasikan untuk Daerah Terpencil

Umumnya promo, diskon hingga cashback hanya mencakup area-area tertentu yang relatif terjangkau dengan perkotaan. Sehingga kamu yang tinggal di daerah pedesaan atau bahkan terpencil tidak bisa turut merasakannya. Belum lagi kondisi geografis daerah terpencil membuat sinyal internet tersebar tidak merata.

Kondisi ini diperparah dengan fakta tingginya gap teknologi informasi antara di perkotaan dan di daerah. Sehingga alat pembayaran non tunai sangat tidak direkomendasikan untuk dijadikan alat pembayaran utama.

Jumlah Transaksi Relatif Terbatas

Idealnya pembayaran menggunakan instrumen digital memiliki batasan tertentu. Ini tidak terlalu berpengaruh ketika jumlah transaksi harian kita masih dalam jumlah kecil dan normal. Namun pada nominal tertentu, puluhan hingga ratusan juta, transaksi tidak dapat dilakukan hanya dalam satu waktu. Ini merupakan syarat dan ketentuan yang berlaku pada akun pembayaran non tunai yang berkaitan dengan keamanan.

Risiko Potongan Biaya Jasa dan Admin

Menyimpan uang tunai di dalam brankas dalam rumah tentu membuat kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk jasa maupun administrasi. Namun berbeda ketika kita menyimpan uang dalam dompet digital atau bank digital, meskipun jumlahnya sedikit, namun biaya jasa aplikasi dan admin bulanan tetap ada. Belum lagi jika kita memiliki beberapa akun e-wallet yang berbeda-beda.

Bahaya Cyber Crime

Di balik kemudahan bertransaksi digital, tersembunyi risiko kejahatan cyber yang sedang mengintai. Mulai dari kehilangan saldo di rekening, hingga terjadi kebocoran data pribadi dan privasi pelanggan. Namun kamu tidak perlu khawatir berlebihan karena saat ini pihak bank digital banyak membuat sistem keamanan yang lebih kuat dan selalu diperbarui untuk menghindari terjadinya cyber crime. Bahkan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) turut menjamin keamanan pengguna dalam perundang-undangan.

Pergerakan zaman yang serba canggih di era digital, membuat alat pembayaran non tunai tidak bisa lagi kita hindarkan. Di Indonesia tren pembayaran cashless terus meningkat dari tahun ke tahun. Sistem pembayaran benar-benar berevolusi dewasa ini.

Kita tidak perlu lagi membawa uang tunai yang jumlahnya banyak dan menghindari diri dari bahaya perampokan. Semua hal bisa kita beli dan lunasi cukup dalam genggaman.